Debat dalam Pandangan Islam - Bagaimana Islam memandang debat? Dan bagaimana Islam menyikapi perdebatan? Setiap manusia di muka bumi ini
diciptakan berbeda-beda, tidak ada yang sama dari anggota tubuh hingga sifat
yang ada di dalam diri seseorang. Nah, sifat-sifat yang berbeda inilah yang
terkadang memunculkan gesekan-gesekan diantara sesama manusia yang akhirnya
memunculkan dendam, ingin menjatuhkan dan merasa benar sendiri sesuai dengan
pendapatnya tersendiri. Berbeda pendapat pasti tidak bisa kita hindarkan dalam
kehidupan bersosial baik itu di masyarakat, kantor atau bahkan di keluarga
sekalipun karena tetap setiap orang punya pandangan yang berbeda-beda.
Pandangan yang berbeda-beda ini
sudah tentu akan memunculkan benih-benih perdebatan yang bila dilanjutkan akan
menjadi sesuatu yang serius seperti yang dibahas paragraf pertama bahwa bisa
menimbulkan dendam, saling menjatuhkan karena merasa paling benar pendapatnya. Adu
argumen atau adu pendapat ini biasanya dilakukan ketika akan mencari sebuah jalan keluar dalam suatu permasalahan baik itu lewat perseorangan atau juga bisa dilakukan secara
kelompok.
Sebagai pengetahuan, bahwa ada tiga macam debat yang perlu kita kenal. Yang pertama ada mira, yaitu setiap bantahan
atas ucapan orang lain dengan cara menampakka, baik pada kalimat, makna atau
maksudnya untuk dapat menunjuka keunggulan pada dirinya. Yang kedua ada jadal,
yaitu menyebutkan kelemahan pendapat orang lain dalam rangka mengukuhkan
pendapatnya sendiri, membungkam lawan biacara dengan meunjukan kesalaha
ucapannya dan menisbatkan kebodohan kepadaya. Dan yang tarakhir atau yang ketiga
ada khusumah, yaitu ucapan keras demi mendaptkan harta atau hak. Dari ketika
macam debat ini mira dan jadal tentu akan sangat menyakiti lawan debat kita,
karena dengan mira dan jadal bisa menimbulkan suatu permusuhan yang serius karena kedua belah pihak akan saling mengukuhkan pendapat atau
argumennya itu yang paling benar.
Sudah dijelaskan bahwa setiap orang
pasti punya sudut pandang yang berbeda beda dalam menyikapi suatu permasalahan.
Setiap pendapat itu punya nilai pisitif dan negatif tentunya. Sehingga kita
wajib berhati-hati ketika menghadapi suatu perdebatan. Karena sudah dipastikan
setan akan masuk ke dalam diri manusia yag sedang berdebat, debat mengandung
racun karena isiya hanya mencela pendapat orang lain dan hanya bisa mengkritik
pedapat orang lain, padahal kita sudah tahu bahwa pendapat orang tentang suatu
hal sudah tentu akan ada suatu perbedaan.
Apakah dalam Islam ada anjuran
meninggalkan debat? Jawabanya YA ada.
Dari
ibnu Abbas ia berkata bahwa Rasulullah saw bersabda : Engkau akan mendapatka
dosa selama engkau suka berdebat.
Dari
Abu Umamah, ia berkata Rasulullah bersabda : tidak akan tersesat suatu kaum
setelah petunjuk selama mereka masih tetap diatasnya, kecuali orang-orang yang
senang berdebat.
Perlu diingat kembali bahwa ketika
kita bedebat yang ada hanya sebuah kesesatan dan dosa. Orang akan lebih
cenderung mecari kesalahan-kesalahan lawan debatnya. Sehinnga lebih baik ketika
kita masuk ke dalam suatu arena perdebatan lebih baik kita meninggalkan
perdebatan itu meskipun kita merasa pendapat kitalah yang paling benar.
Demikianlah artikel tentang debat dalam pandangan Islam, semoga bisa memberikat sedikit edukasi untuk kita semua.
Jika merasa artikel ini baik silahkan kasih komentar atau share artikel ini. Terima
kasih.
EmoticonEmoticon