Umpan Balik dalam Pendidikan


Pengertian Umpan Balik - Persoalan Pendidikan adalah suatu yang tek pernah habis untuk dibahas, selalu ada saja hal-hal yang dapat dibincangkan terutama dari segi pelaksanaan pembelajaran. Ada satu hal yang dalam proses pendidikan disekolah yang merupakan satu sisi terpenting untuk mendapatkan hasil maksimal dari prestasi belajar peserta didik serta menambahkan sikap positif terhadapproses belajarnya yakni persoalan feedback (umpan balik) dalam pembelajaran.
Dengan umpan balik perkembangan peserta didik akan mampu memantau sendiri dengan sukses, memiliki aspirasi yang lebih tinggi untuk pencapaian lebih lanjut, kepuasan pribadi yang lebih besar.
Pada makalah ini akan membahas pengertian, tehnik bagaimana mendapatkan umpan balik, menggunakan metode bervariasi, fungsi umpan balik, dan tujuan umpan balik.


A.    Pengertian Umpan Balik
Yang dimaksud dengan umpan balik dalam tulisan ini adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian/hasil belajarnya.
Bahwa umpan balik berkaitan erat dengan kegiatan belajar- mengajara terdahulu yang dievaluasi dengan suatu alat evaluasi. Hasil evaluasi ini memberikan informasi mengenai sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disajikan dalam proses/kegiatan belajar-mengajar

B.     Beberapa Tehnik dalam Umpan Balik           
Pola umum terjadinya interaksi belajar mengajar adalah terjadinya interaksi antara tiga unsur, yaitu: guru, bahan dan anak didik. Bahan sebagai isi dari proses belajar mengajar disampaikan guru untuk diterima oleh anak didik. Bahan di sini sebagai perantara untuk terjadinya interaksi belajar mengajar antara guru dengan anak didik. Itu berarti tanpa bahan tidak akan terjadi interaksi belajar mengajar.
Dalam kegiatan pengajaran tidak lain yang harus guru capai, kecuali bagaimana anak didik dapat menguasai bahan pelajaran secara tuntas (mastery). Masalah ini tetap aktual untuk dibicarakan dari dulu hingga sekarang. Sebab bagaimana pun juga keberhasilan pengajaran ditentukan sampai sejauh mana penguasaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Untuk sampai ke sana, yaitu anak didik dapat menguasai semua bahan yang diberikan, tidak gampang karena hal ini akan terpulang pada masalah bagaimana umpan balik yang diberikan oleh anak didik selama pengajaran berlangsung.
Untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik diperlukan beberapa teknik yang sesuai dan tepat dengan diri setiap anak didik sebagai makhluk individual, teknik-teknik tersebut antara lain:

1)      Memancing Apersepsi Anak Didik
Anak didik adalah orang yang memiliki kepribadian dengan ciri-ciri yang khas sesuai dengan perkembangan dan pertumbuhannya. Perkembangan dan pertumbuhan anak didik mempengaruhi sikap dan tingkah lakunya. Perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri dipengaruhi oleh lingkungan kehidupan sosial masyarakatnya sehingga sikap, perilaku dan pandangan hidup anak dipengaruhi oleh lingkungan yang membentuknya. Contohnya perbedaan pengetahuan yang dimiliki oleh anak yang hidupnya di kota dengan anak yang hidupnya di desa.
Latar belakang kehidupan sosial anak penting untuk diketahui oleh guru. Sebab dengan mengetahui dari mana anak berasal, dapat membantu guru untuk memahami jiwa anak. Pengalaman apa yang dipunyai anak adalah hal yang sangat membantu untuk memancing perhatian anak. Anak biasanya senang membicarakan hal-hal yang menjadi kesenangannya.
Pengalaman anak mengenai bahan pelajaran yang telah diberikan merupakan bahan apersepsi yang dipunyai oleh anak. Pengalaman atau pengetahuan anak tersebut dapat dimanfaatkan untuk memancing perhatian anak terhadap bahan pelajaran yang akan diberikan, sehingga anak terpancing untuk memperhatikan penjelasan guru. Dengan demikian, usaha guru menghubungkan pengetahuan yang telah dimiliki anak didik dengan pengetahuan yang masih relevan yang akan diberikan, merupakan teknik untuk mendapatkan umpan balik dari anak didik dalam pengajaran.
Bahan apersepsi sangat membantu anak didik dalam usaha mengolah kesan-kesan dari bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.

2)      Manfaat Alat Bantu yang Akseptabel
Bahan pelajaran adalah isi yang disampaikan oleh guru dalam proses belajar mengajar. Bahan yang akan disampaikan oleh pendidik itu bermacam-macam sifatnya, mulai dari yang mudah, sedang, sampai ke yang sukar. Tinjauan mengenai sifat bahan ini dikarenakan dalam setiap kali proses belajar mengajar berlangsung ada diantara peserta didik yang kurang mampu memproses (mengolah) bahan dengan baik, sehingga pengertian pun sukar didapatkan.

3)      Memiliki Bentuk Motivasi yang Akurat
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk kepentingan peserta didik. Agar anak didik senang dan respon dalam belajar. Motivasi memang merupakan faktor yang mempunyai arti penting bagi seorang peserta didik.
Dalam usaha untuk membangkitkan respon belajar peserta didik, ada enam hal yang dapat dikerjakan oleh pendidik, yaitu:

1.        Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar
2.        Menjelaskan secara konkrit kepada peserta didik apa yang dapat dilakukan pada akhir pengajaran
3.        Memberikan suprise ( kejutan) terhadap prestasi yang dicapai peserta didik sehingga dapat merangsang untuk mendapat prestasi yang lebih baik dikemudian hari
4.        Membentuk kebiasaan belajar yang baik
5.        Membantu kesulitan belajara peserta didik secara individual maupun kelompok
6.        Menggunakan metode yang bervariasi

Beberapa bentuk motivasi yang dapat pendidik gunakan untuk mempertahankan minat peserta didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan yaitu:

a.      Memberi Angka
Angka dimaksud adalah simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar peserta didik. Angka yang diberikan pendidik bervariasi sesuai dengan tingkat kemampuan siswa, angka yang diberikan dapat memberikan motivasi.

b.      Hadiah
Suatu yang diberikan kepada orang lain sebagai penghargaan atau kenang-kenanagan. Pendidik dapat memberikan hadiah pada peserta yang berprestasi.

c.         Pujian
Adalah alat motivasi yang positif. Dalam kegiatan belajar mengajar pujian dapat dimanfaatkan sebagai alat motivasi, pujian dapat berfungsi untuk mengarahkan kegiatan peserta didik pada hal-hal yang menunjang tercapainya tujuan pengajaran. Contoh: pendidik mengajukan bertanyaan kepada murid dan peserta didik menjawab dengan benar, pendidik dapat memberikan pujian pada peserta tersebut.

d.        Gerakan tubuh
Merupakan penguatan yang dapat membangkitkan gairah belajar peserta sehingga proses belajar mengajar lebih menyenangkan. Contoh: pendidik bersikap tegas ketika peserta didiknya gaduh sebagai tanda agar peserta didik mengakhiri kegaduhan.

e.       Memberi tugas
Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk diselesaikan. Pendidik dapat memberikan tugas ketika akhir pembelajaran untuk dikerjakan di rumah.

f.         Memberikan ulangan
Adalah salah satu strategi yang penting dalam pengajaran. fungsi ulangan adalah pendidik ingin mengetahui sampai dimana hasil pengajaran yang telah dilakukan (evaluasi proses), dan sampai sejauh mana tingkat penguasaan peserta didik terhadap bahan yang telah diberikan dalam rentangan waktu tertentu (evaluasi produk), dan ingin mendapatkan umpan balik dari peserta didik.

g.      Mengetahui hasil
Adalah suatu sifat yang sudah melekat di dalam diri setiap orang. Setiap tugas yang telah diselesaikan peserta didik yang telah diberi angka atau nilai sebagai hasil belajar peserta dan untuk mengetahui prestasi peserta.

h.      Hukuman
Adalah reinforcement yang negatif, tetapi diperlukan dalam pendidikan. Hukuman yang dimaksud disini adalah hukuman yang mendidik. Contoh: jika peserta telat datang sekolah pendidik dapat memberikan hukuman dengan menyapu lantai, mencatat bahan pelajaran yang ketingalan, merangkum.[3]

C.    Menggunakan Metode yang Bervariasi
Metode pembelajaran yang digunakan guru dalam setiap pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan pembelajaran khusus. Jarang sekali terlihat guru merumuskan tujuan hanya dengan satu rumusan, tetapi pasti guru merumuskan lebih dari satu tujuan. Karenanya, guru pun selalu menggunakan metode yang lebih dari satu. Pemakaian metode yang satu digunakan untuk mencapai tujuan yang satu, sementara penggunaan metode yang lain, juga digunakan untuk mencapai tujuan yang lain.
Penggunaan metode yang bervariasi merupakan senjata yang ampuh untuk mendapatkan umpan balik pembelajaran. Karena itu, guru pasti cerdas memilih, menentukan dan menggunakan metode dalam pembelajaran. Jangan menggunakan satu metode untuk semua tujuan atau memakai banyak metode tanpa tujuan. Pakailah metode secara tepat sesuai dengan tujuan pembelajaran.

D.    Fungsi Umpan Balik
Umpan Balik mempunyai tiga fungsi utama, yakni fungsi informasional, motivasional, dan komunikasional.

1.      Fungsi Informasional
Tes sebagai alat penilaian pencapaian/hasil belajar. Dengan demikian memberikan informasi tentang sejauh mana peserta didik telah menguasai materi yang diterima dalam proses/kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan informasi ini dapat diupayakan umpan balik berupa pengayaan atau perbaikan.

2.      Fungsi Motivasional
Dengan pemberian umpan balik, maka tes berfungsi sebagai motivator belajar. Upaya tersebut antara lain:
Ø  Diupayakan kaitan yang jelas antara prosedur penyajian umpan balik dengan akibat-akibatnya. Misalnya, disampaikan kepada peserta didik bahwa adanya umpan balik itu ditetapkan bahwa peserta didik yang mendapatkan nilai 70 keatas boleh mengikuti pelajaran selanjutnya, yang mendapatkan nila kurang dari 70 harus mengulangi seluruh materi pelajaran yang diajarkan pada waktu itu.
Ø  Menjaga kerahasiaan pribadi peserta didik yang menerima umpan balik dengan cara memberikan komentar atau saran perbaikan langsung dalam kertas pekerjaan peserta didik.


3.      Fungsi Komunikasional
Pemberian umpan balik merupakan komunikasi antara peserta didik dan pendidik. Pendidik menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik dan bersama peserta didik membicarakan upaya perbaikan jawaban peserta didik. Dengan demikian melalui umpan balik peserta didik mengetahui letak kelemahannya.

E.     Tujuan Umpan Balik
Pengajar perlu mengetahui sejauhmana bahan yang telah dijelaskan dapat dimengerti murid, karena disinilah tergantung apakah ia dapat melanjutkan pelajaran dengan bahan berikutnya. Bila murid belum mengerti bagian tertentu, pengajar harus mengulang lagi penjelasannya. Umpan balik tidak sama dengan penilaian. Umpan balik hanya bertujuan untuk mencari informasi sampai dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas.
Pengajar dapat mengetahui hasil pelajaran sebelumnya dengan cara:
Ø  Lewat informasi sederhana dari murid melalui pertanyaan lisan yang diajukan oleh pengajar selama belajar mengajar atau setelah jam pelajaran
Ø  Lewat informasi tertulis yang diperoleh melalui ujian singkat.

PENUTUP
Umpan balik adalah pemberian informasi yang diperoleh dari tes atau alat ukur lainnya kepada siswa untuk memperbaiki atau meningkatkan pencapaian/hasil belajarnya. Melalui umpan balik seorang siswa dengan mengetahui sejauh mana bahan yang telah diajarkan dapat dikuasainya serta dapat mengoreksi kemampuan diri sendiri atau dengan kata lain sebagai sarana koreksi terhadap kemajuan belajar siswa itu sendiri.
Sedangkan bagi guru dengan umpan balik ia dapat mengetahui sejauh mana materi yang diajarkan telah dikuasai oleh siswa. Pentingnya umpan balik dalam pembelajaran dikelas berguna untuk membantu siswa belajar secara berkelompok maupun perorangan mengenai kemampuannya sehingga dapat melatih suatu ketrampilan.
Umpan balik hanya bertujuan untuk mencari informasi sampai dimana murid mengerti bahan yang telah dibahas.
Fungsi Umpan Balik:
1.      Fungsi Informasional
2.       Fungsi Motivasional
3.      Fungsi Komunikasional
Teknik mendapatkan umpan balik yang tepat. Diantaranya:
1.      Dengan memancing apersepsi anak didik
2.      Memanfaatkan teknik alat bantu akseptabel
3.      Menggunakan Metode yang Bervariasi



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »