Manfaat Ilmu Fisika Bagi Manusia (Hadits Tarbawi)



        Salah satu cirri yang membedakan islam dengan yang lain adalah penekanannya terhadap masalah ilmu (sains). Al-qur’an dan al sunnah mengajak kaum muslim untuk mecari dan mendapatkan ilmu dan kearifan, serta menempatkan orang-orang yang berpengetahuan pada derajat yang tinggi.
Sains(fisika) merupakan bagian yang penting dalam agama islam, karena merupakan dasar bagi seorang untuk menyakini adanya Tuhan dan mengetahui tanda-tanda kebesaran-Nya. Oleh karena itu agama islam selalu menekankan kepada ummatnya untuk selalu menuntut ilmu tanpa membedakan antara ilmu fiqh sebagai tuntunan ibadah dan ilmu lain. Natural Science merupakan bagian penting dalam islam karena mempelajari alam ciptaan Allah dan karakteristiknya yang unik. Dengan sains inilah manusia melihat betapa sangat besar kekuasaan Allah dan alngkah besar keajaiban ciptaan Allah. Dan dalam makalah ini akan membahas satu hadits yang relevan dengan sains(fisika).


    A.    Materi Hadits
عَنْ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عَمْرٍو بْنُ اْلعَاصِ أَنَهُ سَمِحَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ  قَالَ ﴿….وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ إِنَّ مَثَلَ الْمُؤْمِنِ لَكَمَثَلِ الْقِطْعَةِ مِنْ الذَّهَبِ نَفَخَ عَلَيْهَا صَاحِبُهَا فَلَمْ تَغَيَّرْ وَلَمْ تَنْقُصْ…. ) رو اه أحمد فى المسند, مسند المكثر ين من الصحا به , مسند عبد الله بن عمرو بن العا ص(

   B.     Terjemah Hadits
Dari Abdullah bin Amr bin Ash dia sesungguhnya dia mendengar Rasulullah saw bersabda : Demi dzat yang jiwa Muhammad berada di Tangan-Nya, sesungguhnya perumpamaan seorang mukmin seperti sepotong emas, pemilik meniupnya namun emas itu tidak berubah dan berkurang[1]

  C.    Mufrodat
الْقِطْعَةِ مِنْ الذَّهَبِ                         sepotong emas
نَفَخَ                                           meniup
تَغَيَّرْ                                          berubah
تَنْقُصْ                                        berkurang

  D.    Biografi Rawi
Abdullah bin Amr bin Al-Ash As-Sohmi al-quraisy. Dia masuk islam sebelum bapaknya. Termasuk ahli ibadah dan ulama dari kalangan sahabat.
Dia sudah pandai menulis pada masa jahiliyah. Dia minta izin kepada Rasulullah untuk menulias apa yang dia dengar darinya, maka beliau mengijazahkannya. Dia ikut dalam beberapa peperangan dan menyabetkan kedua pedangnya sekaligus. Dia membawa nama bapaknya pada perang yarmuk[2].

  E.     Keterangan Hadits
Jenis sains atau teknologi apapun yang memuasi keperluan-keperluan manusia, atau berguna bagi hamba-hamba Allah dan menolong mereka mempertahankan hidup mereka, serta memenuhi keperluan sehari-hari mereka adalah diperbolehkan oleh agama untuk diajarkan dan dipelajari tak terkecuali ilmu fisika seperti dicontohkan dalam hadits diatas yaitu menyepuh emas.
Mempelajari alam akan mengungkapkan rahasia-rahasianya kepada manusia dan menampakkan koherensi (keterpaduan), konsistensi, dan aturan di dalamnya. Ini akan memungkinkan manusia untuk menggunakan ilmunya sebagai perantara untuk menggali kekayaan-kekayaan dan sumber-sumber yang tersembunyi di dalam alam dan mencapai kesejahteraan materiil lewat penemuan-penemuan ilmiahnya

   F.     Aspek Tarbawi
·         Umat islam hendaknya dapat menghilangkan kecenderungan dikotomis terhadap ilmu pengetahuan (fisika) dan ilmu agama
·         Dalam mempelajari ilmu agama hendaknya unta islam terbuka karena pintu ijtihan tidak pernah di tutup.
·         Seluruh ilmu, baik ilmu agama maupun ilmu alam merupakan alat untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan selama memerankan peranan ini, maka ilmu itu suci.
·         Dalam perspektif ini, aneka ragam pengetahuan termasuk ilmu fisika juga harus kita pelajari
·         Ilmu fisika dapat membantu manusia untuk menggali kekayaan-kekayaan dan sumber daya alam yang bermanfaat bagi kesejahteraan umat.


            Fisika merupakan bidang ilmu pengetahuan yang mempunyai kedudukan sangat penting menurut islam, karena dengan ilmu fisika umat islam mampu mencapai kemajuan teknologi dan tidak lagi bergantung pada produk orang lain (non-muslim) dan mampu sehingga tidak tergilas dengan perkembangan zaman, sehingga umat islam mampu bersaing dengan orang lain (non-muslim).



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »