Mengenal Pengertian Takabur dan Contoh Perilaku Takabur dalam Kehiduapan Sehari-hari

Pengertian dan Contoh Perilaku Takabur
           
      Mengenal Pengertian Takabur dan Contoh Perilaku Takabur dalam Kehiduapan Sehari-hari - Apa Itu Takabur? Pengertian Takabur? dan Arti Takabur? Takabur berasal dari bahasa Arab, yaitu “kabbara-yatakabbaru~ takabburan” yang berarti merasa besar atau sombong. Secara istilah dalam ilmu akhlak, takabur artinya merasa diri lebih baik seraya merendahkan orang lain. Perasaan ini muncul dari kesalahan menilai diri sendiri, seolah-olah dirinya , lebih mulia, lebih terhormat dan lebih pandai dalam segala hal dibandingkan orang lain.

            Dalam pergaulan sehari-hari, seseorang yang memiliki sifat takabur banyak melakukan perbuatan yang tidak disenangi atau merugikan orang lain, ia akan bertindak membanggakan diri, egois atau mementingkan diri sendiri, serta' tidak mau menerima pendapat, kritik saran, dan nasihat apapun dari orang lain. ila selalu berkhayal akan kelebihan diri sendiri sehingga dirinya selalu merasa puas, tidak mau mengakui kekurangan dan kelemahan yang dimilikinya. Orang yang memiliki sifat takabur tidak pernah mau melihat atau menghargai prestasi orang lain secara wajar dan senantiasa menolak kebenaran. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad saw. riwayat Abu Daud seperti berikut.

Artinya: “Takabur itu adalah menolak kebenaran dan merendahkan sesama manusia.” (H.R. Muslim?
            
          Sifat takabur itu menunjukkan. kurangnya keimanan dan tidak menerima atau mengikuti kebenaran, serta selalu menganggap orang lain lebih rendah atau lebih hina. Padahal orang lain yang dianggap lebih rendah atau hina mungkin lebih terhormat dan lebih mulia dalam pandangan Allah Swt. daripada dirinya.

Secara umum takabur dibagi 2 (dua) macam, yaitu:

1. Takabur Zhatiri (takabur dalam perbuatan) .
          Takabur Zhatiri artinya takabur yang bisa dilihat secara langsung,karena takabur ini tampak dari ucapan atau gerakan anggota tubuh. Misalnya. riya, angkuh, dan, memalingkan muka terhadap orang lain Allah Swt. tidak menyukai orang-orang yang memalingkan muka (sombong).

2. Takabur Batini (takabur dalam sikap)
      Adapun takabur batini adalah jenis takabur yang tidak tampak secara langsung, tetapi tersembunyi di dalam hati sehingga tidak dapat di indera secara langsung. Seperti seseorang yang mengingkari kebenaran yang ,datang dari Allah Swt. padahal dia mengetahui kebenaran tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari orang yang termasuk golongan takabur batin memiliki sikap, antara lain enggan minta tolong kepada orang lain meskipun ia membutuhkan serta tidak mau berdo'a untuk memohon ampun serta pertolongan Allah Swt. Padahal semua persoalan yang kita hadapi tidak ' dapat diselesaikan sendiri tanpa pertolongan-Nya.

Adapun contoh-contoh perilaku takabur atau sombong dalam kehidupan  sehari-hari adalah:

1. Pangkat dan jabatan
            Seseorang yang merasa bahwa dirinya lah yang paling tinggi jabatannya.la bersikap Zalim' dan sewenang-wenang kepada orang lain serta menganggap rendah bawahan-bawahannya.

2. Harta
            Orang yang merasa bahwa harta yang ia dapat merupakan hasil jerih payahnya sendiri. Ia lupa bahwa semuanya adalah pemberian dari Allah swt sehingga ia kikir dan sombong serta mencela kepada orang yang fakir dan miskin. Padahal sudah digariskan oleh Allah

Akibat Negatif Sifat Takabur
Sifat takabur adalah sifat tercela yang harus dijauhi oleh setiap mukmin, karena akan berakibat negatif di antaranya yaitu sebagal berikut.

1. Mendekatkan seseorang berbuat dosa.
            Maksudnya; sifat takabur dapat menyebabkan seseorang berlaku kejam atau membuat seseorang berperilaku negatif lainnya.

2. Menjauhkan diri dari kasih Sayang Allah Swt.
            Hal ini dikarenakan seseorang yang memiliki sifat takabur sangat dibenci Allah Swt. sehingga orang tersebut jauh dari kasih sayang Allah.

3. Merusak hubungan silaturahmi.
            Seseorang yang memiliki sifat takabur lebih banyak orang yang membencinya daripada yang menyayanginya.

4. Menghambat pengembangan potensi diri.
            Orang yang memiliki sifat takabtir membuat seseorang merasa telah memiliki kelebihan sehingga tidak mau melakukan sesuatu yang menurutnya tidak menguntungkan.

5. Menghalangi seseorang masuk ke surga.



Cara Menjauhi Sifat Takabur Sebagai umat lslam yang beriman kita harus berusaha menjauhi sifat takabur agar tidak tertanam dalam hati kita. Berikut ini beberapa cara menjauhi sifat takabur.

1, Mendekatkan diri kepada Allah Swt.
            Seseorang yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Swt. akan dapat membersihkan hati dari sifat-sifat negatif, seperti takabur, riya, munafik, dan pendusta.

2. Menyadari akibat yang ditimbulkan dari takabur
            Orang yang takabur banyak menimbulkan dampak negatif bagi dirinya ataupun orang lain. Selain itu, Allah Swt. juga akan membencinya dan membuatnya terhalang masuk surga. Oleh karena itu, dengan menyadari dampak negatif tersebut kita akan selalu berusaha menjaga hati supaya tidak berbuat takabur kepada siapa pun.

3. Menjauhi perbuatan sia-sia atau maksiat
            Perbuatan maksiat akan menyebabkan seseorang jauh dari rahmat Allah Swt. Oleh karena itu, hatinya akan mudah dijangkiti penyakit seperti takabur.

4. Memperbanyak ibadah
            Seseorang yang sering melakukan ibadah akan mendapat perlindungan dari Allah Swt. sehingga dirinya akan terhindar dari sifat takabur (sombong).

5. Mencontoh kepribadian Rasulullah saw.
            Seseorang yang memahami seluruh perjalanan hidup Nabi Muhammad saw., ia akan berusaha mencontoh kepribadian beliau. Di antaranya yaitu berperilaku mulia dan tidak pernah sombong.

6.  Menyadari kekurangan diri
            Orang lslam yang beriman tentu menyadari akan kekurangannya . sendiri, dia tidak mengoreksi orang lain justru menunjukkan kelebihan yang dimiliki orang lain. Menutupi kekurangannya karena yang paling sempurna itu hanyalah Allah Swt.

7. Mensyukuri nikmat Allah Swt.
            Jika kita senantiasa mensyukuri nikmat dan karunia Allah Swt. maka akan terhindar dari sifat takabur karena kita sadar bahwa semua kelebihan dan kekurangan yang kita miliki bukanlah untuk dipamerkan, melainkan sebagai mediator (sarana) untuk beribadah kepada Allah Swt: Sebagai bekal di akhirat kelak.

            Dengan menjauhi sifat takabur tersebut insyallah kita akan terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkannya.

.



Share this

Related Posts

Previous
Next Post »