Pengertian Motivasi dan Belajar
A.
Motivasi
Moyivasi
merupakan keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke
arah tujuan.
Motivasi
mempunyai tiga aspek,yaitu :
1.
Keadaan terdorong dalam diri organisme (a driving
state)
2.
Perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan
3.
Goal atau tujuan yang dituju oleh perilaku tersebut[2].
Sartain menggunakan
kata motivasi dan driveuntuk
pengertian yang sama. Ia mengatakan : pada umumnya suatu motivasi atau dorongan
adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan
tingkahlaku terhadap suatu tujuan (goal) atau perangsang(incentive)
Tetapi istilah drive atau dorongan biasa digunakan bila
motiv yang timbul itu berdasarkan kebutuhan biologis atau fisiologis. Drive ini timbul karena organisme itu merasa
ada kekurangan dalam kebutuhan (needs). Misal orang kurang tidur, maka ia butuh
tidur.
Motivasi mempunyai tiga
komponen pokok, yaitu :
1.
Menggerakan, berarti menimbulkan kekuatan pada
individu
2.
Mengarahkan atau menyalurkan tingkah laku.
3.
Menopang atau menjaga tingkah laku[3]
Sudah
barang tentu tujuan akan bergantung pada motiv yang ada pada diri organisme,
kebutuhan atau motiv apa yang sedang aktiv dalam diri organisme yang
bersangkutan.
Sementara
tujuan itu bersifat positif dan negative. Tujuan positif itu misalnya :makanan,
kesejukan udara, kemitraaan, dan sebagainnya. Namun sebaliknya, ada tujuan
negatif yaitu tujuan yang ingin dihindari atau ditolak oleh organisme,
misalnnya : keadaan yang membahayakan, keadaan yang tidak menyenangkan.
Motivasi
ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
1.
Motivasi Intrinsik
Jenis
motivasi ini timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan
,dorongan orang lain, tetapi atas adar kemauan sendiri.
2.
Motivasi Ekstrinsik
Jenis
motivasi ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar individu atau keadaan
social, seperti : ajakan, suruhan, paksaan dari orang lain[4].
3.
Tujuan motivasi
Secara
umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau
menggugah seseorang agar timbul keinginan dan kemauannya untuk melakukan
sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu.
4.
Teori motivasi
Bebrapa
teori motivasi yang akan dibahas adalah :
1.
Teori hedonism
Hedone adalah bahasa Yunani
yang berarti kesukaan, kesenangnan, kenikmatan.
Menurut teori hedonisme,
manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang mementingkan kehidupan yang penuh
kesenagan dan kenikmatan.
2.
Teori naluri
Pada dasarnya manusia
mempunyai tiga dorongan nafsu pokok, yang dalam hal ini disebut juga naluri,
yaitu :
a.
Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri
b.
Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri
c.
Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan atau
mempertahankan diri.
Dengan
dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaan-kebiasaan ataupun
tindakan-tindakan dan tingkahlaku manusia yang di perbuatnya sendiri-sendiri
mendapat dorongan atau digerakan oleh ketiga naluri tersebut.
3.
Teori Reaksi yang dipelajari
Pada teori ini, orang
belajar paling banyak dari lingkungan kebudayaan di tempat ia hidup dan
dibesarkan.
4.
Teori Daya Pendorong
Teori ini merupakan
perpaduan antar “teori naluri” dengan “teoti reaksi yang dipelajari”. Daya
pendoronga adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang
luas terhadap suatu arah yang umum.
5.
Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan
yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya,
baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis.
B.
Belajar
Belajar
merupakan proses penting bagi perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu
yang dipikirkan dan dikerjakan.
Beberapa
definisi menurut beberapa pakar psikologi :
·
Hilgard dan Bower
Belajar berhubungan dengan
perubahan tingkahlaku seseorang terhadapa sesuatu situasi tertentu yang
disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu.
·
Gagne
Menyatakan bahwa “belajar
merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia, yang berlangsung selama
periode waktu tertentu, dan perubahan perilaku itu tidak bersal dari proses
pertumbuhan”.
·
Morgan
Belajar adalah setiap
perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu
hasil dari latihan atau pegalaman.
·
Witherington
Belajar adalah suatu perubahan didalam kepribadian
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kebiasaan, atau suatu pengertian.
Dari
definisi-definisi di atas dapat dikemukakan ada beberapa elemen penting yang
mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu :
a.
Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku
b.
Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui
latihan atau pengalaman.
c.
Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus
relative mantap
d.
Tingkahlaku yang mengalami perubahan karena belajar
menyagkut berbagai aspek kepribadiab baik fisik maupun psikis
Belajar
(learning) merupakan perubahan perilaku yang terjadi sebagai akibat dari
interaksi antar individu dengan lingkungannya.
a)
Bagaimana proses belajar itu berlangsung ?
Beberapa
macam cara yang dilakukan manusia dengan sengaja maupun tidak sengaja dalam
bagaimana hubungannya dengan belajar :
Ø
Belajar dan kematangan
Ø
Belajar dan penyesuaian diri
Penyesuaian diri itu sendiri
dibagi menjadi 2 yaitu :
§
Penyesuaian diri Atnoplastis,sesorang
mengubah dirinya disesuaikan keadaan lingkungan atau dunia luar
§
Penyesuaian diri Alloplastis, mengubah lingkungan atau
dunia luar disesuaikan dengan kebutuhan dirinya.
§
Belajar dan pengalaman
§
Belajar dan bermain
§
Belajar dan pengertian
§
Belajar dan menghafal/mengingat
§
Belajar dan latihan[5]
b)
Bebrapa Teori Belajar
Teori
belajar yang terkenal dalam psikologi antara lain adalah :
v
Teori Konditioning
v
Teori Conectionism
v
Teori belajar menurut psikologi Gestalt
c)
Factor-Faktor yang mempengaruhi belajar
Adapun
factor-faktor itu dapat kita bedakan menjadi dua golongan :
ü
Faktor Individual/Internal
Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri. Misal :
kondisi fisik, kondisi psikis.
ü
Faktor sosial/Eksternal
Factor yang ada di luar
individu atau kondisi yang ada dilingkungan pembelajar. Misal : kematangan atau
pertumbuhan, kecerdasa, latihan dan ulangan, motivasi, keadaan keluarga, guru
dan cara mengajar\, alat-alat pelajaran, motivasi social, lingkungan dan
kesempatan[6].
d)
Transfer belajar
Transfer
belajar merupakan proses penerapan hasil belajar kedalam situasi baru. Ada
suatu teori yang erat hubungannya dengan transfer belajar, yaitu teori daya. Teori
ini bertitik tolak dari pandangan ilmu jiwa bahwa jiwa itu terdidi atas
gejala-gejala atau daya-daya seperti : daya ingatan, daya berikir, daya
perasaan dan sebagainya. Dengan demikian terjadilah transfer belajar.
e)
Lupa dan ingat
Lupa
dan ingat yang dialami oleh seseorang adalah dikarenakan factor interferensi.
Interferensi yaitu ketika orang mengalami hambatan dalam melakukan rehersal
atas informasi yang dimiliki karena adanya informasi lain.
Interferensi
terjadi apabila informasi bercampur dengan atau tergeser oleh informasi lain.
Interferensi
itu terjadi dalam dua bentuk, yaitu :
Interferensi Retroaktif
Interferensi Proaktif
Beberapa
hal lain, yang dapat menyebabkan lupa antara lain :
·
Pertama karena apa yang dialami itu tidak pernah
digunakan lagi atau tidak pernah dilatih atau diingat lagi
·
Kedua,lupa juga dapat disebabkan oleh adanya
hambatan-hambatan yang terjadi karena gejala-gejala atau isi jiwa yang lain
·
Ketiga, ialah lupa yang disebabkan represi
f)
Strategi Belajar
Penentuan
strategi belajar umumnya tidak seluruhnya efektif bagi setiap orang. Artinya,
mungkin strategi itu efektif bagi seseorang tapi tidak efektif bagi orang lain.
Thomas
dan Rohwer, menyajikan bebrapa prinsip belajar yang efektif sebagai berikut:
a.
Spesifikasi (specification).
Strategi belajar itu hendaknya sesuai dengan tujuan belajar dan karakteristik
siswa yang menggunakannya.
b.
Pembuatan (generativity)
yaitu memungkinkan seseorang mengerjakan kembali materi yang telah dipelajari
dan mebuat sesuatu menjadi baru.
c.
Pematangan yang efektif( Effective Monitorning) yaitu berarti bahwa siswa mengetahui kapan
dan bagaimana cara menerapkan strategi belajarnya dan bagaimana cara
menyatakannya bahwa strategi yang dugunakan bermanfaat.
d.
Kemujaraban personal (Personal Efficacy) siswa harus memiliki kejelasan bahwa belajar
akan berhasil apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh.
g)
Prinsip-Prinsip Belajar
Beberpa
prinsip belajar yang dimaksud yaitu :
·
Keterdekatan (Contiguity)
Menyatakan bahwa situasi
stimulus yang hendak direspon oleh pembelajar harus disampaikan sedekat mungkin
waktunya dengan respon yang diinginkan
·
Pengulangan (repetition)
Menyatakan bahwa situasi
stimulus dan respon perlu diulang-ulang agar dapat meningkantkan resensi
belajar.
·
Penguatan (Reinforcement)
·
Menyatakan bahwa belajar sesuatu yang baru akan
diperkuat apabila belajar yang lalu diikiti oleh perolehan hasil yang
menyenangkan[7].
EmoticonEmoticon