Sejarah dan Pola Pendidikan Islam di Andalusia dan Sisilia - Berdasarkan literatur-lteratur yang membahas sejarah
pendidikan dan sejarah peradaban Islam secara garis besarnya pendidikan Islam
di Andalusia terbagi dua bagian yaitu
:
1. Kuttab
Pada lembaga pendidikan
kuttab ini para siswa mempelajari
beberapa bidang studi dan pelajaran-pelajaran yang meliputi bahasa dan sastra,
serta musik dan kesenian.
Umat muslim Andalusia
telah menoreh catatan sejarah yang mengagumkan dalam bidang intelektual, banyak
perestasi yang mereka peroleh khususnya perkembangan pendidikan Islam.
Pertumbuhan lembaga-lembaga pendidikan Islam sangat tergantung pada penguasa
yang menjadi pendorong utama bagi kegiatan pendidikan. Di Andalusia menyebar
lembaga pendidikan yang dinamakan Kuttab selain Masjid. Kuttab termasuk lembaga
pendidikan terendah yang sudah tertata dengan rapi dan para siswa mempelajari
berabagai macam disiplin Ilmu Pengetahuan diantaranya :
1.
Fikhi.
Oleh karena umat Islam
di Andalusia penganut Mazhab Maliki, maka para siswa mendapatkan materi –materi
pelajaran fikhi dari Imam Mazhab Maliki. Yang memperkenalkan mazhab ini adalah
Ziyad ibn Abd. Al-Rahman, perkembangan selanjutnya dilakukan seorang qadhi pada
masa Hisyam ibn abd. Al-Rahman yaitu Ibnu Yahya. Dan masih banyak ahli-ahli
fikhi lainnya diantaranya Abu Bakr ibn al-Quthiyah, Munzir ibn Sa’id al-Baluthi
dan ibn Hazam. Yang
sangat populer saat itu.
2.
Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah
menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di Andalusia, hal ini
dapat diterima oleh orang-orang Islam dan non Islam, bahkan penduduk asli
menomorduakan bahasa asli mereka, para siswa diwajibkan berdialog dengan
melalui bahasa arab, sehingga bahasa ini cepat populer dan menjadi bahasa
keseharian. Mereka yang ahli dan mahir bahasa Arab baik keterampilan berbicara
maupun tata bahasa adalah Ibn Sayyidih, Ibn Malik yang mengarang Al-fiyah, Ibn Khuruf, Ibn Al-Hajj,
Abu Ali al-Isybili, Abu al-Hasan Ibn Usfur dan Abu Hayyan al- Gharnathi.
Seiring kemajuan di bidang bahasa , muncul banyak karya sastra seperti Al-Íqd
al-Farid karya Ibn Abd. Rabbih, al-Dzakhirah fi Mahasin ahl al-Jazirah oleh Ibn
Bassam, Kitab al-Qalaid buah karya al-Fath ibn Khaqan dan banyak lagi yang lain.
3.
Seni Musik Dan Seni Suara
Dalam bidang musik dan
suara, Islam di Andalusia mencapai kecemerlangan dengan tokohnya al-Hasan ibn
Nafi yang dijuluki Zaryab. Ia selalu tampil mempertunjukan kebolehannya.
Kepawaiannya bermusik dan seni membuat ia menjadi orang termasyhur dikala itu,
ilmu yang dimilikinya diajarkan kepada anak-anaknya, baik laki-laki maupun
perempuan dan juga kepada para budak, sehingga kemasyhurannya tersebar luas.
2.
Pendidikan Tinggi
Masyarakat arab yang
berada di Spanyol merupakan pelopor peradaban dan kebudayaan juga pendidikan,
antara pertengahan abad kedelapan sampai dengan akhir abad ke tiga belas.
Melalui usaha yang mereka lakukan, ilmu pengetahuan kuno dan ilmu pengetahuan
Islam dapat ditransmisikan ke Eropa. Bani Umayah yang berada di bawah kekuasaan
Al-Hakam menyelenggarakan pengajaran dan telah memberikan banyak sekali
penghargaan kepada para sarjana.
Sebagaimana halnya
siswa belajar pendidikan pada tingkat rendah (Kuttab) juga mempunyai kesempatan
seluas-luasnya melanjutkan pendidikan pada tingkat tinggi yaitu Universitas
Cordova yang berdiri megah di Andalusia. Unversitas Cordova berdiri tegak
bersanding dengan Masjid Abdurrahman III yang akhirnya berkembang menjadi
lembaga pendidikan tinggi yang terkenal yang setara dengan Universitas
Al-Azhar di Cairo dan Universitas Nizamiyah di Bagdad. Unversitas Cordova memiliki perpustakaan yang menampung sekitar empat juta buku
dan meliputi buku astronomi, matematika, kedokteran,teologi dan hukum, jumlah
muridnya mencapai seribu orang. Selain itu terdapat Universitas Sevilla,
Malaga dan Granada. Para
mahasiswa diajarkan tiologi, hukum Islam, kedokteran, kima, filsafat dan
astronomi.
1.
Filsafat
Puncak pencapaianintelektual Muslim Spanyol terjadi dalam pemikiran filsafat. Dalam bidang ini,
Muslim Andalusia merupakan mata rantai yang menghubungkan antara filsafat
Yunani klasik dengan pemikiran Latin-Barat. Perhatian dan minat pada masa Islam
Andalusia baik terhadap filsafat pada khususnya maupun terdapat Ilmu
pengetahuan pada umumnya telah mulai dikembangkan pada abad ke-9 M. Selama
pemerintahan bani Umayyah yang ke-5, Muhammad ibn Abd. Rahman (832-886 M), sehingga tercatat pada abad ke-12 M Islam di Andalusia mempunyai peran sebagai
jembatan penyeberangan yang dilalui ilmu pengeahuan Yunani –Arab ke Eropa.
Selain itu, muslim
Andalusia juga turut andil besar dalam mendamaikan antara agama dengan ilmu,
akal dengan iman yang sekaligus menandai akhir abad kegelapan Eropa. Pada
kekhalifahan al-Hakam II (961-976M) ribuan karya ilmiah filosofis di impor dari
Timur. Karya-karya tersebut terhimpun dalam perpustakaan pribadinya. Kebijakan
al-Hakam yang mendukung terciptanya lingkungan intelektual inilah yang pada
akhirnya turut serta membidani lahirnya folosof-filosof besar sesudahnya,
sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-universitasnya mampu
menyaingi Bagdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di dunia Islam.
Apa yang dilakukan oleh
pemimpin Dinasti Umayyah di Andalusia ini merupakan persiapan untuk melahirkan
filosof-filosof besar pada masa sesudahnya. Tokoh utama dalam sejarah filsafat
Arab Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad ibnu al-Sayigh yang lebih dikenal dengan
ibnu Bajjah, dilahirkan di Saragosa, ia pindah ke Sevilla dan Granad, meninggal
kare na keracunan di Fez tahun 1138 M dalam usia yang masih muda. Seperti
Al-Farabi dan Ibnu Sina di Timur, masalah yang dikemukakannya bersifat etis dan
eskatologis. Ibnu Bajjah banyak menulis tafsir mengenai filsafat Aristoteles.
Bukunya yang terkenal adalah Tadbir al- Mutawwahid yang berisi tentang kritik
terhadap filsafat al-Gazali yang mengatakan bahwa kebenaran itu dicapai melalui
jalan sufi. Tokoh
yang lainnya terdapat nama Abu Bakr ibnu Thufil, penduduk asli Wadi Asy, sebuah
dusun kecil sebelah timur Granada dan wafat pada usia lanjut pada tahun 1185 M,
ia banyak menulis masalah kedokteran, astronomi dan filasafat. Karya
folsafatnya yang tekenal adalah Hay ibn Yaqzhan.
Pada akhir abad ke-12 M
muncul seorang pengikut Aristoteles yang terbesar dalam kalangan filsafat
Islam, dia adalah Abu al-Walid Muhammad ibnu Ahmad ibnu Muhammad Ruyd
dilahirkan di Cordova, Andalus pada tahun 510 H/1126 M. Beliau terkenal dengan nama singkat Ibn Rusyd, ia ahli dalam ilmu hukum
sehingga diangkat menjadi ketua Mahkamah Agung di Cordova.
Meskipun Ibnu Rusyd
banyak memusatkan perhatiannya pada filsafat Aristoteles, ia juga menulis
beberapa buku. Dalam bidang kedokteran misalnya menulis buku yang berjudul Al-Kulliat,
selanjutnya bidang filsafat bukunya berjudul Tahaful al-Tahaful dan filsafat al
Naql dan dalam bidang ilmu terdapat Karya besarnya yang termasyhur berjudul
Bidayah al- Mujtahid.
2.
Sains
Perkembangan sains di Andalusia sangat pesat yang ditandai dengan munculnya berbagai macam bidang
ilmu pengetahuan diantaranya ilmu kedokteran, matematika, kimia, musik,
astronomi dan lain-lainya. Adapun tokoh termasyhur pada saat itu adalah
Abbas ibn Farnas dalam ilmu kimia dan astronomi, ia orang pertama yang menemukan
pembuatan kaca dari batu.
EmoticonEmoticon