A.
Latar Belakang
Kematian
itu bukan berarti ketiadaan sama sekali, bukan juga kefanaan, akan tetapi
kematian iu hanya terputusan dan keterpisahan ruh dari badan, pergantian
keadaan dan perpindahan dari satu tempat ke tempat lain.
Bilal ibn sa’ad
dalam sebuah nasihat berkata,” Wahai sekalian manusia yang masih hidup,
sesungguhnya anda semua tidak diciptakan untuk sebuah kefanaan, melainkan utuk
keabadian. Anda semua akan berpindah dari satu kampung ke kampung lain.
Dalam
pendapat lain mengatakan kematian merupakan musibah kemiskinan merupakan masa
lengang, kekayaan merupakan siksaan, sedangkan akal merupakan cahaya dari
Allah, kebodohan merupakan kesesatan, kezaliman merupakan penyesalan, keta’atan
merupakan enak di pandang mata; tangisan karena takut kepada Allah merupakan
keselamatan dari neraka; tertawa merupakan kebinasaan fisik dan orang yang
bertaubat dari dosa adalah seperti orang yang tidak mempunyai dosa.
Sebagian
ulama mengatakan, Sesungguhnya para pecinta akan merasakan manisnya kematian
pada saat kemunculanya. Saat itu, terbukalah bagi mereka bahwa rahmat kematian
lebih manis dari pada kehidupan. Kerinduan itu berada pada posisi dan derajat
tertinggi. Jika seorang hamba telah mencapainya, dia akan melangkah menuju
kematian; sebagai wujud rasa rindu kepada tuhanya serta rasa cintanya pada
pertemuan dan perjumpaan langsung dengan tuhanya.
B.
MASALAH
1.
Arti hakikat kematian ?
2.
Mencakupi apa saja kehidupan akhirat ?
BAB II
PEMBAHASAN
C.
Gambaran Kehidupan Akhirat
Mati menurut pengertian secara umum
adalah keluarnya Ruh dari jasad, kalau menurut ilmu kedokteran orang baru
dikatan mati jika jantungnya sudah berhenti berdenyut.Mati menurut al-Qur’an
adalah terpisahnya Ruh dari jasad dan hidup adalah bertemunya Ruh dengan
jasad.Hidup setelah kebangkitan adalah alam berikutya, tempat menghisab,
mendapatkan pahala dan siksaan sesuai dengan amal ibadah yang dijalankan selama
hidup di dunia.Amal mereka menentukan tempat dan derajat mereka di akhirat.
Bagi jiwa yang selalu menyatu dengan Tuhannya, akan dimasukkan di surga tempat
yang tambah lama dekat dengan Pencipta. Berlawanan dengan kehidupan jannah ,
adalah neraka yaitu tempat siksaan dan pensucian jiwa. Dengan proses penyiksaan
, lambat laun disucikan dari perbuatan jahat untuk digugurkn dari mereka
sebagai keringat dari Tuhan. Mereka akan berada dalam neraka sesuai dengan
janji Tuhan, dan akhiratnya ini terdapat kawasan netral, keadaan persiapan
untuk masuk ke dalam surga. [1]
Kehidupan di akhirat tidak berjaan
tanpa adanya keinginan untuk meningkat.Seperti kecendrungan kita di dunia ini
untuk menjadi kaya dan terkenal, jiwa kita di akhir nanti selalu merindukan
untuk dekat dengan Allah. Nabi saw bersabda, bahwa keadaan yang paling indah
dalam surga adalah pada saat memasuki Nur Allah; yang menjadi tujuan dari
segala yang ada dilangit dan dibumi. Usaha, perjuangan dan keinginan terus
berlangsung dalam setiap diri baik di neraka maupun di surga.
Namun demikian, kematian tetap akan mengejar
kita, betapapun kesehatan yang kita usahakan berhasil. Namun demikian, kita
memang tidak boleh menyerah kepada takdir tanpa ikhtiar.Seringkali kita melihat
ada seseorang yang benar-benar kelihatan sehat bugar, tiba-tiba meninggal
dunia. Jadi, kematian tetap akan menjumpai kita, sebagaimana ditegaskan oleh
Allah Swt. dalam S. Al-Jumu'ah: 8;
قُلْ إِنَّ
الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ
إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ
تَعْمَلُونَ
"Katakanlah, sesungguhnya kematian yang
kamu lari darinya, sungguh akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada (Allah) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu dia memberitakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".[2]
Menurut konsep Islam, manusia adalah
kombinasi dari zat, hidup dan jiwa.Dalam kombinasi ini hidup adalah manifestasi
dari persenyawaan atom-atom tertentu, yang setiap satu dari padanya adalah
realita kehidupan. Kematian adalah kehancuran dai kombinasi elemen-elemen dasar
yang juga mengakibatkan konsekwensi berakhirnya kehidupan. Ruh adalah realita
yang kekal, yang ditiupkan oleh Allah, energy being, diciptkan bahkan
sebelum kehidupan dibentuk dibumi. Ruh ditiupkan kedalam tubuh embrio ( Janin)
pada awal kehidupan di dalam kandungan. Dengan kehidupan ia berkembang melalui
pikiran dalam individu. Pada saat kematian energy beingdari ruh meninggalkan
tubuh langsung menjadi tujuannya, di alam sebelum hari kemudian dan pada saat
hari kemudian.[3]
Fase kehidupan Akhirat Dalam Perspektif Al-Qur’an, Setelah manusia mati akan mengalami tahapan sebagai berikut :
1.
Alam Barzakh,
لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚكَلَّا ۚإِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ
قَائِلُهَا ۖوَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
Para salaf
bersepakat tentang kebenaran adzab dan nikmat yang ada di alam kubur (barzakh)
.Nikmat tersebut merupakan nikmat yang hakiki, begitu pula adzabnya, bukan
sekedar bayangan atau perasaan sebagaimana diklaim oleh kebanyakan ahli
bid'ah.Pertanyaan (fitnah) kubur itu berlaku terhadap ruh dan jasad manusia
baik orang mukmin maupun kafir.Dalam sebuah hadits shahih disebutkan Rasulullah
SAW selalu berlindung kepada Allah SWT dari siksa kubur.[4] Rasulullah SAW menyebutkan
sebagian dari pelaku maksiat yang akan mendapatkan adzab kubur, diantaranya
mereka :
a.Suka mengadu domba
b. Suka berbuat ghulul
c. Berbuat kebohongan
d. Melakukan zina
e. Memakan riba
f. Tidak bersuci setelah buang air kecil.
b. Suka berbuat ghulul
c. Berbuat kebohongan
d. Melakukan zina
e. Memakan riba
f. Tidak bersuci setelah buang air kecil.
2.
Peniupan Sangkakala,
Sangkakala adalah terompet yang ditiup oleh malaikat Israfil yang menunggu
kapan diperintahkan Allah SWT. Tiupan yang pertama akan mengejutkan manusia dan
membinasakan mereka dengan kehendak Allah SWT, seperti dijelaskan pada Al
Qur'an:
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَصَعِقَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ إِلَّا مَنْ شَاءَ اللَّهُ ۖ ثُمَّ نُفِخَ فِيهِ أُخْرَىٰ فَإِذَا هُمْ قِيَامٌ يَنْظُرُونَ
Dan ditiupkan sangkakala maka matilah
semua yang dilagit dan dibumi , kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah swt (
QS. Az Zumar :68 ).[5]
Tiupan ini akan mengguncang seluruh
alam dengan guncangan yang keras dan hebat sehingga merusak seluruh susunan
alam yang sempurna ini. Ia akan membuat gunung menjadi rata, bintang
bertabrakan, matahari akan digulung, lalu hilanglah cahaya seluruh benda-benda
di alam semesta. Setelah itu keadaan alam semesta kembali seperti awal
penciptaannya.[6]
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ
السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ )١ (يَوْمَ تَرَوْنَهَا تَذْهَلُ كُلُّ مُرْضِعَةٍ عَمَّا
أَرْضَعَتْ وَتَضَعُ كُلُّ ذَاتِ حَمْلٍ حَمْلَهَا وَتَرَىالنَّاسَ سُكَارَى وَمَا
هُمْ بِسُكَارَى وَلَكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ(2)
Allah SWT
menggambarkan kedahsyatan saat kehancuran tersebut sebagaimana firman-Nya :
" Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu; sesungguhnya kegoncangan hari
kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada
hari (ketika) kamu melihat kegoncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui
anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah kandungan segala wanita yang
hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka
tidak mabuk, akan tetapi adzab Allah itu sangat keras" (QS.Al
Hajj:1-2). [7]
وَنُفِخَ
فِي الصُّورِ فَإِذَا هُمْ مِنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْسِلُونَ (51
Sedangkan pada
tiupan sangkakala yang kedua adalah tiupan untuk membangkitkan seluruh manusia
; "Dan tiupan sangkakala (kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan
segera dari kuburnya (menuju) kepada Rabb mereka.(QS. Yaa Siin : 51).[8]
3.
Hari Kebangkitan.
يَوْمَ يَبْعَثُهُمُ اللَّهُ جَمِيعًا
فَيُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا أَحْصَاهُ اللَّهُ وَنَسُوهُ وَاللَّهُ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ (٦
"Pada hari
ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakannya kepada mereka
apa yang telah mereka kerjakan.Allah mengumpulkan (mencatat) perbuatan itu,
padahal mereka telah melupakannya.Dan Allah Maha menyaksikan segala
sesuatu". (QS. Al Mujadalah : 6). [9]
4. Hari Fath (Yaumul al-fathi),
sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an surat
As-Sajdah(32) ayat 29 : Artinya; Katakanlah, pada hari (kemenangan) itu, tidak
berguna lagi bagi orang-orang kafir keimananya mereka dan mereka tidak diberi
penanggungan
5. Hari Talaq ( Yaumul Al-Talaq),
Sebagaimana firmanya-Nya dalam Al-Qur’an Surat
al-Mukmin (40) Ayat 15-16 yang Artinya “Dialah yang Mahatinggi derajat-Nya,
yang memiliki’ Arsy’ yang menurunkan (wahyu) dengan perintah-Nya kepada siapa
yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya, agar memperingatkan (manusia)
tentang hari pertemuan (hari kiamat), yaitu pada hari ketika mereka keluar dari
kubur: tiada sesuatu pun keadaan mereka yang tersembunyi di sisi Allah.[10]
6. Yaum Al-Hasrah,
artinya hari penyesalan, sebagaimana firman Allah swt,
dalam surat Maryam (19) ayat 39, yang artinya’Dan berilah mereka peringatan
tentang hari penyesalan ,(yaitu) ketika segala perkara telah diputus sedang
mereka dalam kelalaian dan mereka tidak beriman.
7.
Yaum Al-HAq,
artinya
hari yang pasti terjadi, sebagaimana firman Allah swt. dalam Al-Qur’an Surat
an-Naba’ (78) ayat 39. Artinya :” Itulah hari yang pasti terjadi. Maka barang
siapa menghendaki. Niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Tuhan.[11]
8.
Yaumul al-Jam’I.
artinya
hari berkumpul, sebagaimana disebutkan dalam surat asy-Syura (42) ayat 7 yang
artinya : “ Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur’an kepadamu dalam bahasa Arab
agar engkau memberi peringatan kepada ( penduduk ibukota Mekah) dan penduduk
(negeri-negeri) di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari kiamat
yang tidak diragukan adanya
9.
Padang Masyar.
Padang Masyar
adalah pengumpulan seluruh makhluk pada hari akhir hari kiamat untuk dihisab
dan diambil keputusannya.Lamanya di Padang Masyar adalah satu hari yang
berbanding 50.000 tahun di dunia. Allah berfirman :
تَعْرُجُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ
مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Malaikat-malaikat dan Jibril naik
(menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya lima puluh ribu tahun.
Surah Al-Ma'arij (:4).[12]
Karena amat lamanya hari itu,
manusia merasa hidup mereka di dunia ini hanya saperti satu jam saja.
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ كَأَنْ لَمْ يَلْبَثُوا
إِلا سَاعَةً مِنَ النَّهَارِ يَتَعَارَفُونَ بَيْنَهُمْ قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ
كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ (٤٥
Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari. (QS.Yunus:45). [13]
Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di siang hari. (QS.Yunus:45). [13]
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يُقْسِمُ
الْمُجْرِمُونَ مَا لَبِثُوا غَيْرَ سَاعَةٍ كَذَلِكَ كَانُوا يُؤْفَكُونَ (٥٥
“ Dan pada hari
terjadinya kiamat, bersumpahlah orang-orang yang berdosa, bahwa mereka tidak
bediam ( dalam kubur ) melainkan sesaat saja “ (QS. ARRuum:55)[14]
10.
Syafa’at
Syafaat ini
khusus hanya untuk umat Muslim, dengan syarat tidak berbuat syirik besar yang
menyebabkan kepada kekafiran.Adapun bagi orang musyrik, kafir dan munafik, maka
tidak ada syafaat bagi mereka. Syafaat ini diberikan Rasulullah saw kepada umat
Muslim (dengan izin dari Allah swt).[15]
11.
Hisab
Pada tahap
(fase) ini, Allah SWT menunjukkan amal-amal yang mereka perbuat dan ucapan yang
mereka lontarkan, serta segala yang terjadi dalam kehidupan dunia baik berupa
keimanan, keistiqomahan atau kekafiran.Setiap manusia berlutut di atas lutut
mereka. Sekian banyak
ayat yang menjelaskan bahwa setiap orang akan menerima catatan kitab amalnya,
yaitu catatan dua malaikat yang selalu menyertai manusia selama hidupnya.
Setiap yang menerimanya sadar bahwa isi catatan itu adalah benar dan hak Allah swt[16]
Umat yang pertama kali dihisab
adalah umat Muhammad SAW, kita umat yang terakhir tapi yang pertama
dihisab.Yang pertama kali dihisab dari hak-hak Allah pada seorang hamba adalah
Shalatnya.
Allah SWT mengatakan kepada orang
kafir :
وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ كَأَنْ لَمْ يَلْبَثُوا
إِلا سَاعَةً مِنَ النَّهَارِ يَتَعَارَفُونَ بَيْنَهُمْ قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ
كَذَّبُوا بِلِقَاءِ اللَّهِ وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ (61
"Dan
kamu tidak melakukan suatu pekerjaan melainkan Kami menjadi saksi atasmu
diwaktu kamu melakukannya".(QS. Yunus:61).[17] Seluruh anggota badan
juga akan menjadi sakit.
فَوَرَبِّكَ
لَنَسْأَلَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ عَمَّا كَانُوا يَعْمَلُونَ(93)
Allah bertanya
kepada hamba-Nya tentang apa yang telah ia kerjakan di dunia : "Maka demi
Rabbmu, kami pasti akan menanyai mereka semua tentang apa yang akan mereke
kerjakan dahulu".(Al Hijr:93 )[18]
Seorang hamba
akan ditanya tentang hal : umurnya, masa mudanya, hartanya dan amalnya dan akan
ditanya tentang nikmat yang ia nikmati.
12.
Pembagian Catatan Amal.
Pada
detik-detik terakhir hari perhitungan , setiap hamba akan diberi kitab (amal)
nya yang mencakup lembaran-lembaran yang lengkap tentang amalan yang telah ia
kerjakan didunia. Al kitab di sini merupakan lembran-lembaran yang berisi
catatan amal yang ditulis oleh malaikat yang ditugaskan oleh Allah swt.[19]
"Adapun
orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka ia akan diperiksa
dengan pemeriksaan yang mudah, dan ia akan kembali kepada kaumnya (yang
sama-sama beriman) dengan gembira. Adapun orang yang diberikan kitabnya dari
belakang, maka ia akan berteriak : "celakalah aku", dan ia akan masuk
ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)",(QS. Al Insyiqaq:8-12)
"Adapun orang yang
diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata:"wahai
alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini), dan aku tidak
mengetahui apa hisab terhadap diriku.Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan
segala sesuatu.Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku.Telah hilang
kekuasaanku dariku" (Allah berfirman): "Peganglah dia lalu
belenggulah tangannya ke lehernya", kemudian masukkanlah dia ke dalam api
neraka yang menyala-nyala".(QS. Al Haqqah:25 31).
13.
Mizan
Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : "Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan".(QS. Al Anbiya:47)
Mizan adalah apa yang Allah letakkan pada hari kiamat untuk menimbang amalan hamba-hamba-Nya. Allah berfirman : "Dan kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, maka tiadalah seorang dirugikan walau sedikitpun. Dan jika (amalan itu) hanya seberat biji sawipun pasti Kami mendatangkan (pahala)nya. Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan".(QS. Al Anbiya:47)
Setelah tahapan Mizan ini, bagi yang kafir, dan mereka yang melakukan perbuatan syirik akan masuk neraka. Sedangkan umat muslim lainnya.
14. Telaga
Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari telaga tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain.[20]
"Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. Bukhari Muslim)"
Umat Muhammad SAW akan mendatangi air pada telaga tsb. Barang siapa minum dari telaga tsb maka ia tidak akan haus selamanya. Setiap Nabi mempunyai telaga masing-masing. Telaga Rasulullah SAW lebih besar, lebih agung dan lebih luas dari yang lain.[20]
"Sesungguhnya setiap Nabi mempunyai telaga dan sesungguhnya mereka berlomba untuk mendapatkan lebih banyak pengikutnya di antara mereka dan sesungguhnya Nabi Muhammad mngharapkan agar menjadikan pengikutnya yang lebih banyak (HR. Bukhari Muslim)"
15.
Ujian Keimanan Seseorang
Selama di dunia,
orang munafik terlihat seperti orang beriman karena mereka menampakkan keislamannya.
Pada fase inilah kepalsuan iman mereka akan diketahui, diantaranya cahaya
mereka redup. Mereka tidak mampu bersujud sebagaimana sujudnya orang mukmin.
Saat digiring, orang-orang munafik ini merengek-rengek agar orang-orang mukmin
menunggu dan menuntun jalannya.Karena saat itu benar-benar gelap dan tidak ada
petunjuk kecuali cahaya yang ada pada tubuh mereka.[21]
Allah SWT
berfirman,"Pada hari ketika orang-orang munafik laki-laki dan perempuan
berkata kepada orang-orang beriman:"Tunggulah kami supaya kami dapat
mengambil sebahagian dari cahayamu".Dikatakan (kepada
mereka):"Kembalilah kamu ke belakang dan carilah sendiri cahaya
(untukmu)".Lalu diadakan diantara mereka dinding
yang mempunyai pintu.Di sebelah dalamnya ada rahmat dan di sebelah luarnya dari
situ ada siksa. (QS. Al-hadid:13)
16.
Shirath.
Shirat, dari bahasa adalah jalan yang lebar. Ia terambil dari kata saratha
yang berarti menelan, seakan –akan pejalan pada ash- shirath itu ditelan oleh
jalan lebar tersebut, ada yang menyebut pula sebagai jembatan yang dibentangkan
di atas neraka jahanam, untuk disebarangi orang-orang mukmin menuju Jannah (
Surga ).
Allah mmerintah kepada malaikat agar menunjukkan dan mengantar para
pendurka dengan firman-Nya : “ Maka tunjukkan kepada mreka shirath al-jahim,
yakni jalan ke neraka “ (Qs. Ash-shaffat (37):23).[22]
17. Jembatan
Jembatan disini,
bukan shirath yang letaknya di atas neraka jahannam. Jembatan ini dibentangkan
setelah orang mukmin berhasil melewati shirath yang berada di atas neraka
jahannam.
Rasulullah SAW
bersabda : "Seorang mukmin akan dibebaskan dari api neraka, lalu mereka
diberhentikan di atas jembatan antara Jannah(surga) dan neraka, mereka akan
saling diqhisash antara satu sama lainnya atas kezhaliman mereka di dunia.
Setelah mereka bersih dan terbebas dari segalanya, barulah mereka diizinkan
masuk Jannah. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ditangan-Nya, Seseorang diantara kalian lebih mengenal
tempat tinggalnya di jannah dari pada tempat tinggalnya di dunia”. (HR.
Bukhari).Setelah melewati jembatan ini barulah orang mukmin masuk surga.[23]
18. Saksi
dan Ganjaran Ukhrawi
Saksi
dan Ganjaran Allah swt, ada yang bersifat duniawi dan ukhrawi.Pembalasan
didunia diberikan selain secara perorangan juga kolektif, berkaitan dengan
sikap masing-masing terhadap hukum-hukum Allah swt yang menyangkut alam dan
masyarakat. Siapa saja, Muslim maupun non muslim, yang menta’ati atau melanggar
hukum-hukum Allah swt. (Sunatullah) yang berlaku di alam raya ini, pasti
mendapat imbalan di dunia ini juga.Misalnya berupa kesejahteraan bagi yang taat
atau kesulitan hidup dunia bagi yang tidak mengindahkan.
19. Neraka
Neraka
adalah :” Api yang berkobar, mengelupas kulit kepala” (QS. Al-Ma’arij (70):15-16). Dia
adalah api yang disiapkan Allah, berkobar dan membakar (yang membakar ) sampai
ke hati(yang dibakarnya), dia ditutup rapat atas mereka (sehingga mereka tidak
dapat mengelak, apalagi) mereka (yang dibakar itu) diikat pada tiang-tiang yang
panjang” QS. Al-Humazah(104):6-9).[24]
20.
Surga
Dalam al-Qur’an
ditemukan uraian yang sangat rinci tentang surge, khususnya dalam QS. Al
Waqiah, ar-rahman, al-Insan dan al-Ghasiyah, di samping hadits-hadits Nabi saw.
Didalam surge itu ada bidadar-bidadari yang sopan, menundukkan pandanganya,
tidak pernak disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surge yang menjadi suami
mereka) dan tidak pula oleh jin (ayat 56). Seakan-akan bidadari itu permata
yakut dan marjan (ayat 58).[25]
BAB III
Kesimpulan
Mati menurut
pengertian secara umum adalah keluarnya Ruh dari jasad, kalau menurut ilmu
kedokteran orang baru dikatan mati jika jantungnya sudah berhenti
berdenyut.Mati menurut al-Qur’an adalah terpisahnya Ruh dari jasad dan hidup
adalah bertemunya Ruh dengan jasad.Hidup setelah kebangkitan adalah alam
berikutya, tempat menghisab, mendapatkan pahala dan siksaan sesuai dengan amal
ibadah yang dijalankan selama hidup di dunia.
Adapun Kehidupan akhirat meliputi;
a Alam Barzakh, F. Hisab
b. Peniupan
Sangkakala, G. Pembagian Catatan Amal.
c. Hari Kebangkitan. H.
Mizan
d.
Padang Masyar. I.
Telaga
e.
Syafa’at J.
Shirath dll
BAB IV
Daftar Pustaka.
Mahmud. S. bashiruddin, Mekanika hari
Qiamat dan Hidup sesudah mati,
Jakarta; lentera hati. 2009.
QS. Al-Jumu'ah: 8
Shihab. M. Quraish, Kematian adalah nikmat, Lentera
hati;Jakarta.2003
QS. Az Zumar :68
Quraish shihab,op.cit. 125
QS.Al Hajj:1-2
QS. Yaa Siin : 51
QS. Al Mujadalah : 6
QS. Al-Ma'arij :4
QS.Yunus:45
QS. ARRuum:55
syarawi, Mutawali. Esensi hidup dan mati, Jakarta, Gema
insane press;1996
Shihab, QuraishKehidupan
Setelah kematian surga yang dijanjikan al-Qur’an, Jakarta ; Lentera
hati,2001
as-Suyuthi, Jalaludin.Alam barzakh, Bandung;Pstaka
hidayat.1999
Shihab, M. Quraish.Kehidupan setelah kematian,
Jakarta;Lentera hati.2008
Dahlan, Al-Qur’an
dan Tafsirnya, (Yogyakarta; PT. Bhakti Prima, 1991),h.47
Muhammad Nasib,
Tafsir Ibnu Katsir, (Jakarta;Gema Insani Press,2000,cet 2
Shihab,2004,Qurais
TAfsir al-Mitsbah, Jakarta, Lentera hati, cet,II,2004
Shihab,Qurais, 2004, TAfsir
al-Mitsbah, Jakarta, Lentera hati, cet,II,2004
Mahmud Yunus,2000,
Al-Qur’an dan terjemahanya, Bandung;Al-Ma’arif,2000
Hamka, 1981, Tafsir
al-Az-har, Surabaya, CV, Karunia.1981
[1] S. bashiruddin Mahmud, Mekanika hari Qiamat dan Hidup sesudah
mati, Jakarta; lentera hati. 2009. hal
111
[3]Ibid hlm.113
[4] M. Quraish Shihab, Kematian adalah nikmat, Lentera
hati;Jakarta.2003.hlm 223
[6] Quraish shihab,op.cit. 125
[7]QS.Al Hajj:1-2
[11]Quraish Shihab, TAfsir al-Mitsbah,
Jakarta, Lentera hati, cet,II,2004
[14] QS. ARRuum:55
[15] Mutawali syarawi, Esensi hidup dan mati, Jakarta, Gema
insane press;1996.hlm 49
[16] Quraish Shihab, Kehidupan Setelah kematian surga yang
dijanjikan al-Qur’an, Jakarta ; Lentera hati,2001, hal 135
[19] Jalaludin as-Suyuthi, Alam barzakh, Bandung;Pstaka
hidayat.1999.hlm.114
[20] M. Quraish Shihab, Kehidupan setelah kematian,
Jakarta;Lentera hati.2008.hlm.150
[21] Ibid
[23] Ibid
[25] Ibid
EmoticonEmoticon